Selasa, 09 April 2013

nasi

ketika lapar berarti tubuh kita membutuhkan makan. akan tetapi kenapa banyak anak kecil yang tidak mau makan? kita semua pasti pernah mengalami permasalahan makan ketika kecil. apa kita sewaktu kecil tidak lapar? apa kita tidak lapar melihat makanan tetapi lapar melihat robot Megazord,  lalu kita menjilat dan menggigitnya hingga tangannya gepeng? atau malah kita dulu sempat melihat penderitaan pengungsi Rwanda dan kita ingin berempati pada mereka?


yes, ketika kecil kita susah makan, dan tau apa yang mama kita katakan kepada kita? "hey nak buruan dimakan, tar nasinya nangis?"
nasinya nangis?
waktu kecil, kita tidak tau banyak hal. salah satu dari sedikit hal yang kita tahu, adalah menangis. tapi kita tahu kalo nasi tidak punya mata dan dia tidak mengeluarkan air mata. kita lebih tertarik bermain robot daripada makan nasi, dan ketika kita tidak mendapatkan robot, kita yang menangis. kita ga terlalu mikirin perasaan nasi. akan tetapi apa mungkin nasi memang punya perasaan?

apa nasi menangis ketika tidak dimakan? menangisnya seperti apa? apakah seperti ketika istri kita direbut Eyang Subur? atau seperti tangisan para sahabat Dahsyat yang kangen Raffi Ahmad pukul-pukulan pantat sama Olga? apa nasi yang tersisa hanya satu butir juga akan menangis? apa ketika padi dipanen, petani berbicara kepada padi "jangan sedih kalo ga dimakan ya nak, indomie emang jahat" (?) bisa jadi seperti itu.

jika aku adalah nasi, aku akan sangat sedih jika aku adalah nasi di warteg. meskipun aku selalu dihabiskan, aku yang adalah makanan pokok penuh karbohidrat akan disandingkan dengan makanan kemarin yang sudah dihangatkan kembali. seperti berita kongres partai Demokrat bersanding dengan berita Eyang Subur, basi. bahkan konon satu panci besar sayur mengandung lebih banyak micin daripada satu bungkus ajinomoto berukuran setengah ons. betapa sedihnya nasi.

jika aku adalah nasi, aku akan sangat sedih jika aku adalah nasi di restoran fancy, mewah dan berkelas. karena disana orang tidak akan mencariku. kalaupun ada yang mencariku, mereka tidak akan menghabiskanku. "ini cuma garnish kok" yang maksudnya adalah "kalo diabisin aku bakal keliatan rakus nih, buang ajalah..."

akan tetapi jika nasi akan menangis jika tidak dimakan, berarti nasi yang dimakan adalah nasi yang bahagia? mungkin. tapi jika aku adalah nasi, aku tidak akan begitu bahagia jika dimakan. meskipun terlihat enak dan nikmat bersanding bersama makanan-makanan lain dan dihabiskan, aku akan bercampur bersama indomie, gorengan dengan minyak plastik bekas menggoreng ratusan gorengan, bahkan lebih banyak micin, lapisan lilin, dan air tajin disana. aku akan diremas-remas, diserap sarinya hingga tersisa hanya ampas dan akhirnya dibuang ke closet. seperti om-om yang mengiming-iming kita jajan dan uang, lalu menyodomi kita dan dipulangkan. bahagiakah aku?

saat manusia ngeflush closet kamar mandi, saat itulah nasi akan menangis sekeras-kerasnya. 
nasi adalah nasi, nasi akan tetap menangis.


1 komentar: