Jumat, 28 Oktober 2011

[random] cheap

film dokumenter judulnya capitalism kritis. pandangannya skeptis terhadap demokrasi yang menguntungkan yang diatas. seakan-akan dampak demokrasi itu yang kaya tambah kaya, miskin semakin miskin. semakin tinggi gedung tapi disebelahnya pemukinan makin kumuh. amerika, india, indonesia penganut demokrasi. Indonesia menganut demokrasi semua orang free speech tapi gak ada yang dengerin. apakah demokrasi tegak kalau tambah banyak orang miskin, dan jumlahnya terus bertambah. pers sebagai nafas demokrasi haruskah melukai kenyamanan mereka yang sudah diatas? melukai bukan berarti bikin ribut.

ngomong itu murah, talk is cheap. tv o*ne bikin acara kumpul-kumpul pengacara jakarta itu pasti budget produksinya juga murah. orang isinya ngobrol doang. ga ada esensi juga kalau ditonton orang-orang miskin. tidak adakah cara "mahal" yang ditempuh buat mengatasi solusi bangsa? pengorbanannya buat membikin gerah yang sudah berada diatas ga cukup dengan omongan. karena sinisme udah ga mempan, yang mempan sarkasme. tapi sarkasme adalah cara yang ditempuh kampungan. dan lagi talk is cheap.

*edited*
talkshow tidak buang-buang biaya produksi selama targetnya adalah anak muda yang masih punya pemikiran untuk merubah sesuatu mulai dari dirinya sendiri dan tidak hanya selalu bisa menuntut tanpa sama sekali adanya pergerakan. maju terus!
 

Kamis, 27 Oktober 2011

[random] pulang malam

kemarin aku nonton acara konser band. aku pulang hingga larut malam.
ketika sampai dirumah aku ditanyai oleh orang tuaku: "kamu kemana saja?"

padahal aku sudah  berumur 22 tahun tetapi masih ditanya kenapa pulang hingga larut malam. aku  sempat berpikir, di konser tadi ada ratusan wanita yang terlihat kisaran umurnya dibawah 20 tahun dan pulang sama malamnya dengan aku.

bagaimana tanggapan orangtua mereka?

Minggu, 16 Oktober 2011

[random] wejangan pt. II

orang yang paling baik adalah orang yang memberi kesempatan kepada orang lain...

maka biarkanlah orang lain merasa cerdas..

biarkanlah orang lain merasa cerdas dengan memberinya kesempatan "berbicara"

Jumat, 14 Oktober 2011

[random] wejangan

jangan menyalahkan.

menyalahkan itu melukai kebebasan dan hak seseorang dalam hal apapun.

apalagi kita dididik dari kecil untuk takut salah...

biarkan setiap orang menggunakan haknya untuk berbicara.

jika ada yang mengganjal, sanggah dengan perkataan yang baik. tidak dengan nada emosi apalagi kebencian...

jangan menghakimi atau menyalahkan, nanti jadinya saling menyalahkan.

sekian wejangan dari saya....

[random] bubarkan?

Indonesia negaranya luas secara geografis. Tapi berat di Jawa, dalam artian sebagian besar penduduk ada di Jawa. Ketidakrataan dalam segala hal terjadi, karena semua terpusat di Jawa.

pernah kepikiran ga sih kalo mending kita bubarin aja negara ini lalu bikin negara kecil-kecil. katanya daerah-daerah di Indonesia ini punya potensi. sayang kan kalo potensi dan sumber dayanya selalu dimanfaatkan pusat, yang merupakan orang yang punya kepentingan. paling tidak Indonesia yang luas ini dijadikan negara dengan negara-negara bagian kaya Amerika gitu, APBN masuk dari sumber daya masing-masing daerah. tentu yang menjalankan adalah putra-putra daerah yang otomatis concern. mungkin Indonesia bisa lebih maju gitu. poinnya adalah, orang-orang pinggiran, orang-orang kecil yang tidak terjamah itu mari kita samaratakan, kita dapat lakukan pembangunan ke daerah-daerah terpencil dan tertinggal sehingga modernisasi dapat masuk ke segala lini. sehingga masyarakatnya bisa lebih open-mind, lebih "pintar". Diharapkan dengan pengelolaan per daerah, bisa semakin masuk ke pelosok gitu, karena sudah tau target.

apa sih yang bikin negara ini tetep satu. tetep gini gini aja, dan tetep menyedihkan. aku Indonesia, punya nasionalisme. tapi orang-orang diatas sana yang punya wewenang atas negara ini apa punya jiwa merah-putih? yakinkah kalo hatinya tergerak menjadi eksekutif bangsa ini bukan karena uang? kepentingan tertentu?  terus nasionalisme berarti cuma sekedar kosakata? terus kenapa ga dibubarin aja sih negara ini. minimal cerdaskanlah orang-orang desa. optimalkan potensi daerah biar bisa membangun sendiri. minimal kasih upaya yang punya dampak long term yang sangat bagus, bukan yang nanggung apalagi ga ada upaya sama sekali.

Rabu, 12 Oktober 2011

[random] lupa sholat

ketika kita pergi ke mall papan atas di ibukota, kita akan kesusahan melakukan 1 hal, yakni mendirikan sholat. westernisasi dan modernisasi sangat terasa di mall besar ibukota. itu sebabnya kita susah mendirikan sholat disana. 

alasan pertama, lupawaktu. mall tersebut sangat luas. akan cukup lama kita berjalan dari parkiran ke mall, belum lagi mallnya juga sangat luas. belum lagi berapa waktu yang diperlukan buat melihat-lihat barang-barang kesukaan, jadwal film, dll. hal itu bikin kita lupa liat jam. ga kerasa waktu udah berjalan cukup lama, rasanya kaya time travel. waktu sholat terlewatkan.

alasan kedua, saking luasnya mall kita susah menemukan satpam dan susah bertanya dimana musholla, dan lebih susah lagi cari dimana mushollanya karena saking luasnya mall tsb.

alasan ketiga, disana ga ada suara adzan. mutlak kalo kita lupa liat jam, kita lupa sholat.

alasan ke-empat, susah ditemukan air. toiletnya bergaya kebarat-baratan. di tempat kencing ga ada flush, karena tempat kencingnya udah pake sensor. di WC tidak ada air, karena airnya bisa nyemprot dari dalem closet. bisa ditemukan air cuma di wastafel, dan mungkin di musholla yang susah kita temukan saking luasnya.

alasan kelima kita terlalu terpesona sama yang dateng ke mall. hihihi

Selasa, 11 Oktober 2011

manis

hal paling manis adalah ketika seorang ibu suaranya habis karena teriak-teriak mendukung anaknya main di turnamen bola.

Minggu, 09 Oktober 2011

[random] hmpft


gak sedang mikir laporan. tapi ya kadang-kadang mikir juga sih, tapi lebih banyak ga mikirnya. 
karena aku percaya inspirasi itu dateng ga karena paksaan. 

"bilang aja males!"

[random] smartpon

di suatu warung kopi yang penuh, aku datang dan mencari teman-temanku. mereka tidak terlihat. setelah aku cari satu persatu ternyata mereka ada, tapi menunduk. ternyata teman-temanku menunduk fokus pada gadget blackberry masing masing.

akan menjadi sebuah fenomena ketika di warung kopi, tempat ngobrol dan bertukar pikiran jadi kehilangan esensi "ngopi" karena sebuah henpon pintar.

lama-lama orang akan ga butuh temen, karena ponsel pintar yang selalu ada menemani

Sabtu, 08 Oktober 2011

[random] di suatu perkuliahan

di suatu perkuliahan, seorang mahasiswa tanya: "sewaktu wawancara, sebagai seorang wartawan boleh tidak bertanya pertanyaan yang menyudutkan?" ada lagi pertanyaan lain "sewaktu melakukan jurnalisme investigatif, kenapa kita ga langsung melaporkan tindakan yang kita investigasi itu langsung ke polisi?"

lalu jawaban dosen adalah "wartawan harus netral, dan seorang jurnalis harus mempunyai dua kepribadian"  Ehem. jawabannya bener tapi kok seakan ga mendidik mahasiswa ya? kurang kritis gitu.

wartawan ga boleh netral lah, harus membela hak rakyat. ketika fauzi bowo ga bisa nemuin solusi atas masalah kemacetan jakarta, masa media tetep mau netral? harusnya media menuntut solusi dan bukti nyata, dengan segala cara, salah satunya dengan kritik. jadi sampai kapanpun ga akan pernah media itu netral. pernyataan media itu harus netral sedikit salah kaprah.

sedangkan pernyataan kedua murni aneh. hehehe itu mah tugasnya intel buat investigasi di kepolisian. mending jurnalis mendidik masyarakat lebih hati-hati dalam segala hal melalui laporan investigatifnya. kok jadi dua kepribadian, aku pun bingung. apa maksudnya kalo dia lagi tugas terus kepribadiannya jurnalis, kalo lagi leyeh-leyeh dirumah berarti kepribadiannya lain? hehehe mending kepribadian itu satu aja deh ya. dua kepribadian itu kedengaran aneh, kalo saya denger kata-kata itu langsung terbersit alter-ego.hihihi

Rabu, 05 Oktober 2011

[cool bands] wienners (japan)


ini band yang menurutku keren banget dari jepang: Wienners. basic musiknya bisa jadi ska-punk, kenapa aku bilang bisa jadi, karena emang genrenya susah di-identifikasi. campuran ska-punk yang ceria dengan bumbu punk rock menggunakan beat dan chord ala hardcore punk. jauh dari roots ska punk, band ini didominasi alat musik synthsizer di seluruh lagunya. suara yang dihasilkan synth dan sampler memberi kesan manis di lagu-lagunya yang up-tempo, namun sama sekali ga ada kesan manja. ditambah lagi, warna musiknya Jepang banget. beda dengan band-band yang juga pake synthsizer, band ini lebih kencang dengan stage act yang liar, terkesan band yang nakal. lirik lagunya pakai bahasa Jepang campuran Inggris seperti band Jepang pada umumnya. kurang bisa dimengerti liriknya bercerita tentang apa.


semua personilnya kecuali drummer bisa menyanyi, dan karakter vokal mereka beda-beda. sangat bervariasi dan keren. lebih lagi pemain keyboard synth dan sampler mereka adalah seorang cewe. mantap!


lebih lengkap langsung aja kesini

Selasa, 04 Oktober 2011

[random] prioritas

21 tahun, semester 7, dan kuliah belum selesai. pengen kerja sambil galau di twitter "kapan ya ak ga ngerepotin ortu?" Ehem... apa sih esensinya kalo kita ingin tidak merepotkan orang tua? pasti orang tua kita repotlah. repot cari duit capek-capek mikirin arahan buat kita yang segera akan dilepas. kita masih belum dewasa untuk berpikir "aku pingin orang tua ga repot" karena kita pasti tidak akan menambah kerepotan ortu kita kalo yang kita lakukan hanya belajar dan segera menyelesaikan kuliah.

kita harus tau skala prioritas lah. dengan ga ngecewain orang tua dalam urusan kuliah aja itu udah buat ortu seneng, harusnya hal itu yang jadi prioritas utama. kalo lebih dulu berpikir "kapan ya orang tuaku biar ga repot-repot ngeluarin banyak duit" dan semacamnya, gak masalah! tapi kasih aja jaminan ke ortumu kalau hal itu ga ganggu prioritas utama. 

berdasar pengamatan, mahasiswa-mahasiswa yang pengen kerja adalah mahasiswa yang tidak ingin memberatkan ortu, bener. memberatkan ortu karena sifatnya yang konsumtif. pengen barang ini, pengen barang itu. pengen ini itu. harusnya sifatnya lah yang di rem, kok malah mempermasalahkan kerepotan orang tua. bilang aja uang saku yang dikasi ortu jaman sekarang ga relevan sama biaya untuk memuaskan sifat konsumtif. hehehe

tulisan ini ga berlaku buat temen-temen yang keluar dari rumah dan menjalani hidup diluar orang tua semenjak remaja, dan temen-temen yang memang punya kewajiban untuk bekerja sebagai tulang punggung keluarga. 

meskipun postingan ini asertif dan mudah dipatahkan tapi aku ga menggeneralkan semua orang di umur segitu skala prioritasnya kacau lah ya. karena skala prioritas itu luas banget, bertambah luas seiring dewasanya pemikiran seseorang. seperti prioritasku sekarang, aku pengen lebih banyak bersosialisasi sama orang dengan berbagai macam latar belakang, dan belajar menyampaikan pendapat secara objektif, kuliah nomer dua. hihihi padahal di area kampus kita paling banyak ketemu orang dengan banyak perbedaan latar belakang, dan potensi konfliknya besar. disitulah arena belajar yang sebenarnya, bukan semata-mata mengejar "materi".