di suatu perkuliahan, seorang mahasiswa tanya: "sewaktu wawancara, sebagai seorang wartawan boleh tidak bertanya pertanyaan yang menyudutkan?" ada lagi pertanyaan lain "sewaktu melakukan jurnalisme investigatif, kenapa kita ga langsung melaporkan tindakan yang kita investigasi itu langsung ke polisi?"
lalu jawaban dosen adalah "wartawan harus netral, dan seorang jurnalis harus mempunyai dua kepribadian" Ehem. jawabannya bener tapi kok seakan ga mendidik mahasiswa ya? kurang kritis gitu.
wartawan ga boleh netral lah, harus membela hak rakyat. ketika fauzi bowo ga bisa nemuin solusi atas masalah kemacetan jakarta, masa media tetep mau netral? harusnya media menuntut solusi dan bukti nyata, dengan segala cara, salah satunya dengan kritik. jadi sampai kapanpun ga akan pernah media itu netral. pernyataan media itu harus netral sedikit salah kaprah.
sedangkan pernyataan kedua murni aneh. hehehe itu mah tugasnya intel buat investigasi di kepolisian. mending jurnalis mendidik masyarakat lebih hati-hati dalam segala hal melalui laporan investigatifnya. kok jadi dua kepribadian, aku pun bingung. apa maksudnya kalo dia lagi tugas terus kepribadiannya jurnalis, kalo lagi leyeh-leyeh dirumah berarti kepribadiannya lain? hehehe mending kepribadian itu satu aja deh ya. dua kepribadian itu kedengaran aneh, kalo saya denger kata-kata itu langsung terbersit alter-ego.hihihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar