Selasa, 04 Oktober 2011

[random] prioritas

21 tahun, semester 7, dan kuliah belum selesai. pengen kerja sambil galau di twitter "kapan ya ak ga ngerepotin ortu?" Ehem... apa sih esensinya kalo kita ingin tidak merepotkan orang tua? pasti orang tua kita repotlah. repot cari duit capek-capek mikirin arahan buat kita yang segera akan dilepas. kita masih belum dewasa untuk berpikir "aku pingin orang tua ga repot" karena kita pasti tidak akan menambah kerepotan ortu kita kalo yang kita lakukan hanya belajar dan segera menyelesaikan kuliah.

kita harus tau skala prioritas lah. dengan ga ngecewain orang tua dalam urusan kuliah aja itu udah buat ortu seneng, harusnya hal itu yang jadi prioritas utama. kalo lebih dulu berpikir "kapan ya orang tuaku biar ga repot-repot ngeluarin banyak duit" dan semacamnya, gak masalah! tapi kasih aja jaminan ke ortumu kalau hal itu ga ganggu prioritas utama. 

berdasar pengamatan, mahasiswa-mahasiswa yang pengen kerja adalah mahasiswa yang tidak ingin memberatkan ortu, bener. memberatkan ortu karena sifatnya yang konsumtif. pengen barang ini, pengen barang itu. pengen ini itu. harusnya sifatnya lah yang di rem, kok malah mempermasalahkan kerepotan orang tua. bilang aja uang saku yang dikasi ortu jaman sekarang ga relevan sama biaya untuk memuaskan sifat konsumtif. hehehe

tulisan ini ga berlaku buat temen-temen yang keluar dari rumah dan menjalani hidup diluar orang tua semenjak remaja, dan temen-temen yang memang punya kewajiban untuk bekerja sebagai tulang punggung keluarga. 

meskipun postingan ini asertif dan mudah dipatahkan tapi aku ga menggeneralkan semua orang di umur segitu skala prioritasnya kacau lah ya. karena skala prioritas itu luas banget, bertambah luas seiring dewasanya pemikiran seseorang. seperti prioritasku sekarang, aku pengen lebih banyak bersosialisasi sama orang dengan berbagai macam latar belakang, dan belajar menyampaikan pendapat secara objektif, kuliah nomer dua. hihihi padahal di area kampus kita paling banyak ketemu orang dengan banyak perbedaan latar belakang, dan potensi konfliknya besar. disitulah arena belajar yang sebenarnya, bukan semata-mata mengejar "materi".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar