Sabtu, 31 Desember 2011

[random] busana muslim dan wanita berjilbab

ini malem tahun baru, belum ada kegiatan. rencana emang mau ngeblog terakhir di tahun 2011 sob. hihi di sela-sela waktu daripada nganggur galau mending ngeblog ya kan. lanjut sob.....

pertama-tama kalian semua pada nyadar ga kalau akhir-akhir ini trend fashion busana muslim lagi tinggi. pemakai busana muslim kini bukan ibu-ibu lagi, sekarang anak muda juga banyak yang pakai busana muslim. fenomena ini bisa dilihat sebagai hal yang positif, tapi ga mesti hal positif punya dampak bagus atau justru dibarengi oleh hal negatif yang jadi efek sampingnya sob. 

langsung aja pada poinnya. dulu cewe pake jilbab itu ga aneh-aneh sob, pasti pandangannya kalo dia bukan rohis berarti dia arab. hihihi eh tapi sekarang ga kaya gitu sob, banyak banget cewe pake jilbab. kalo dipikir-pikir dulu juga emang banyak, tapi sekarang exposurenya jadi terasa tinggi karena cewe pake jilbab ini menonjol sob, yang model jilbabnya kaya gini, yang kaya gitu, warna ini warna itu dan segala macem asesorisnya yang ribet sob, ngejreng! jujur aja saya jadi mikir kalo yang liat ini cuma saya aja apa semuanya juga liat ya? apa hal ini beneran ada??

sampai akhirnya saya nonton metro tv beberapa hari lalu dan ternyata ini adalah andil dari komunitas baru yakni hijabers community, yang katanya mau bikin komunitas muslim berjilbab berisi anak muda yang hobi sharing-sharing tentang agama dan fashion busana muslim sob. tapi yang saya bingungkan disini adalah konsep dasarnya sob, yang paling dasar sekali dari konsep fashion busana muslim, yakni emang bisa gitu ya menggabungkan konsep agama dengan fashion? kayanya 2 hal tersebut adalah hal yang sangat bertolak belakang gitu sob, apalagi pembahasan tentang agama itu adalah hal yang sensi, apalagi di negara kita yang orangnya adalah orang sensi. bagaimana konsepnya sehingga hijabers bisa menggunakan agama sebagai atribut fashion? apakah kalian ga ngerasa esensi berjilbab itu hilang sob? okelah, tetap menutup aurat, tapi apakah berjilbab itu hanya sebatas menutup aurat sob? emang kalau puasa itu cuma ga makan dan ga minum gitu? kan engga sob. kalau saya lihat esensi dari berjilbab itu sudah hilang. meskipun saya bukan orang yang religius tetapi saya paham kalau menutup aurat itu untuk menjaga pandangan lelaki. terus apa konsepnya para wanita berjilbab memakai warna ngejreng, atribut aneh-aneh yang jelas ribet dan tidak semestinya? mereka bakalan jadi point of interest lah sob, belum lagi kalau bajunya masih memperlihatkan lekukan tubuh sob. satu hal yang saya bingungin kalo mau sholat itu gimana sob, kan ribet. belum lagi make-up nya. hal kaya gini banyak dan trend nya baru aja mulai. 

di metro tv kemaren membahas tentang trend ini sob, trend ini lagi diminati banget dan Indonesia bahkan jadi kiblat trend fashion busana muslim dunia. menurut narsumnya yang salah seorang founder hijabers, dia habis ke Paris untuk mengikuti fashion show busana muslim yang pesertanya dari seluruh dunia. menurut dia, Indonesia mendapat apresiasi paling tinggi disana. cukup miris lho kalo menurut saya -__-*
hal ini bisa jadi ladang konspirasi zionis lho sob, mereka tinggal mengembangkan konsep agama yang dibalut fashion dan membroadcastnya ke seluruh dunia melalui media yang dikuasai zionis, dan sangat mungkin konsep ini lama-kelamaan akan makin parah. dunia akan makin permisif dengan fashion jilbab yang makin hilang esensinya dan orang-orang muslim akan menjadi rapuh dari dalam. gimana menurut temen-temen?


Jumat, 11 November 2011

[random] 11.11.11

dampak tanggal cantik tahun ini :
  • banyak pernikahan/akad nikah
  • banyak bayi lahir. normal, cesar, atau dipaksa keluar.
  • banyak jalan ditutup gara-gara banyak nikahan
  • cuaca cerah karena pawang hujan banyak disewa untuk resepsi pernikahan
  • sosial media twitter isinya angka 1 semua
  • banyak yang jadian/putus/cerai karena dirasa tanggalnya pas.

Sabtu, 05 November 2011

[random] kurban

kok banyak liat fenomena makan-makan besar-besaran ya pas kurban? padahal jelas di Indonesia banyak yang masih kekurangan. sudahkah memikirkan bila banyak yang makan daging hanya setahun sekali? hmm tapi saya yakin kalau waktu kurban yang kita ingat pertama kali adalah makan, karena memang pahala kita berkurban sudah sangat besar dari sisi agama, tapi menjadikan sedikit lupa aspek kemanusiaannya. aku jadi memikirkan, esensi kurban itu apa sih? (selain pahala)

sebenernya ini momen yang pas kan buat berbagi dan berempati?

Jumat, 28 Oktober 2011

[random] cheap

film dokumenter judulnya capitalism kritis. pandangannya skeptis terhadap demokrasi yang menguntungkan yang diatas. seakan-akan dampak demokrasi itu yang kaya tambah kaya, miskin semakin miskin. semakin tinggi gedung tapi disebelahnya pemukinan makin kumuh. amerika, india, indonesia penganut demokrasi. Indonesia menganut demokrasi semua orang free speech tapi gak ada yang dengerin. apakah demokrasi tegak kalau tambah banyak orang miskin, dan jumlahnya terus bertambah. pers sebagai nafas demokrasi haruskah melukai kenyamanan mereka yang sudah diatas? melukai bukan berarti bikin ribut.

ngomong itu murah, talk is cheap. tv o*ne bikin acara kumpul-kumpul pengacara jakarta itu pasti budget produksinya juga murah. orang isinya ngobrol doang. ga ada esensi juga kalau ditonton orang-orang miskin. tidak adakah cara "mahal" yang ditempuh buat mengatasi solusi bangsa? pengorbanannya buat membikin gerah yang sudah berada diatas ga cukup dengan omongan. karena sinisme udah ga mempan, yang mempan sarkasme. tapi sarkasme adalah cara yang ditempuh kampungan. dan lagi talk is cheap.

*edited*
talkshow tidak buang-buang biaya produksi selama targetnya adalah anak muda yang masih punya pemikiran untuk merubah sesuatu mulai dari dirinya sendiri dan tidak hanya selalu bisa menuntut tanpa sama sekali adanya pergerakan. maju terus!
 

Kamis, 27 Oktober 2011

[random] pulang malam

kemarin aku nonton acara konser band. aku pulang hingga larut malam.
ketika sampai dirumah aku ditanyai oleh orang tuaku: "kamu kemana saja?"

padahal aku sudah  berumur 22 tahun tetapi masih ditanya kenapa pulang hingga larut malam. aku  sempat berpikir, di konser tadi ada ratusan wanita yang terlihat kisaran umurnya dibawah 20 tahun dan pulang sama malamnya dengan aku.

bagaimana tanggapan orangtua mereka?

Minggu, 16 Oktober 2011

[random] wejangan pt. II

orang yang paling baik adalah orang yang memberi kesempatan kepada orang lain...

maka biarkanlah orang lain merasa cerdas..

biarkanlah orang lain merasa cerdas dengan memberinya kesempatan "berbicara"

Jumat, 14 Oktober 2011

[random] wejangan

jangan menyalahkan.

menyalahkan itu melukai kebebasan dan hak seseorang dalam hal apapun.

apalagi kita dididik dari kecil untuk takut salah...

biarkan setiap orang menggunakan haknya untuk berbicara.

jika ada yang mengganjal, sanggah dengan perkataan yang baik. tidak dengan nada emosi apalagi kebencian...

jangan menghakimi atau menyalahkan, nanti jadinya saling menyalahkan.

sekian wejangan dari saya....

[random] bubarkan?

Indonesia negaranya luas secara geografis. Tapi berat di Jawa, dalam artian sebagian besar penduduk ada di Jawa. Ketidakrataan dalam segala hal terjadi, karena semua terpusat di Jawa.

pernah kepikiran ga sih kalo mending kita bubarin aja negara ini lalu bikin negara kecil-kecil. katanya daerah-daerah di Indonesia ini punya potensi. sayang kan kalo potensi dan sumber dayanya selalu dimanfaatkan pusat, yang merupakan orang yang punya kepentingan. paling tidak Indonesia yang luas ini dijadikan negara dengan negara-negara bagian kaya Amerika gitu, APBN masuk dari sumber daya masing-masing daerah. tentu yang menjalankan adalah putra-putra daerah yang otomatis concern. mungkin Indonesia bisa lebih maju gitu. poinnya adalah, orang-orang pinggiran, orang-orang kecil yang tidak terjamah itu mari kita samaratakan, kita dapat lakukan pembangunan ke daerah-daerah terpencil dan tertinggal sehingga modernisasi dapat masuk ke segala lini. sehingga masyarakatnya bisa lebih open-mind, lebih "pintar". Diharapkan dengan pengelolaan per daerah, bisa semakin masuk ke pelosok gitu, karena sudah tau target.

apa sih yang bikin negara ini tetep satu. tetep gini gini aja, dan tetep menyedihkan. aku Indonesia, punya nasionalisme. tapi orang-orang diatas sana yang punya wewenang atas negara ini apa punya jiwa merah-putih? yakinkah kalo hatinya tergerak menjadi eksekutif bangsa ini bukan karena uang? kepentingan tertentu?  terus nasionalisme berarti cuma sekedar kosakata? terus kenapa ga dibubarin aja sih negara ini. minimal cerdaskanlah orang-orang desa. optimalkan potensi daerah biar bisa membangun sendiri. minimal kasih upaya yang punya dampak long term yang sangat bagus, bukan yang nanggung apalagi ga ada upaya sama sekali.

Rabu, 12 Oktober 2011

[random] lupa sholat

ketika kita pergi ke mall papan atas di ibukota, kita akan kesusahan melakukan 1 hal, yakni mendirikan sholat. westernisasi dan modernisasi sangat terasa di mall besar ibukota. itu sebabnya kita susah mendirikan sholat disana. 

alasan pertama, lupawaktu. mall tersebut sangat luas. akan cukup lama kita berjalan dari parkiran ke mall, belum lagi mallnya juga sangat luas. belum lagi berapa waktu yang diperlukan buat melihat-lihat barang-barang kesukaan, jadwal film, dll. hal itu bikin kita lupa liat jam. ga kerasa waktu udah berjalan cukup lama, rasanya kaya time travel. waktu sholat terlewatkan.

alasan kedua, saking luasnya mall kita susah menemukan satpam dan susah bertanya dimana musholla, dan lebih susah lagi cari dimana mushollanya karena saking luasnya mall tsb.

alasan ketiga, disana ga ada suara adzan. mutlak kalo kita lupa liat jam, kita lupa sholat.

alasan ke-empat, susah ditemukan air. toiletnya bergaya kebarat-baratan. di tempat kencing ga ada flush, karena tempat kencingnya udah pake sensor. di WC tidak ada air, karena airnya bisa nyemprot dari dalem closet. bisa ditemukan air cuma di wastafel, dan mungkin di musholla yang susah kita temukan saking luasnya.

alasan kelima kita terlalu terpesona sama yang dateng ke mall. hihihi

Selasa, 11 Oktober 2011

manis

hal paling manis adalah ketika seorang ibu suaranya habis karena teriak-teriak mendukung anaknya main di turnamen bola.

Minggu, 09 Oktober 2011

[random] hmpft


gak sedang mikir laporan. tapi ya kadang-kadang mikir juga sih, tapi lebih banyak ga mikirnya. 
karena aku percaya inspirasi itu dateng ga karena paksaan. 

"bilang aja males!"

[random] smartpon

di suatu warung kopi yang penuh, aku datang dan mencari teman-temanku. mereka tidak terlihat. setelah aku cari satu persatu ternyata mereka ada, tapi menunduk. ternyata teman-temanku menunduk fokus pada gadget blackberry masing masing.

akan menjadi sebuah fenomena ketika di warung kopi, tempat ngobrol dan bertukar pikiran jadi kehilangan esensi "ngopi" karena sebuah henpon pintar.

lama-lama orang akan ga butuh temen, karena ponsel pintar yang selalu ada menemani

Sabtu, 08 Oktober 2011

[random] di suatu perkuliahan

di suatu perkuliahan, seorang mahasiswa tanya: "sewaktu wawancara, sebagai seorang wartawan boleh tidak bertanya pertanyaan yang menyudutkan?" ada lagi pertanyaan lain "sewaktu melakukan jurnalisme investigatif, kenapa kita ga langsung melaporkan tindakan yang kita investigasi itu langsung ke polisi?"

lalu jawaban dosen adalah "wartawan harus netral, dan seorang jurnalis harus mempunyai dua kepribadian"  Ehem. jawabannya bener tapi kok seakan ga mendidik mahasiswa ya? kurang kritis gitu.

wartawan ga boleh netral lah, harus membela hak rakyat. ketika fauzi bowo ga bisa nemuin solusi atas masalah kemacetan jakarta, masa media tetep mau netral? harusnya media menuntut solusi dan bukti nyata, dengan segala cara, salah satunya dengan kritik. jadi sampai kapanpun ga akan pernah media itu netral. pernyataan media itu harus netral sedikit salah kaprah.

sedangkan pernyataan kedua murni aneh. hehehe itu mah tugasnya intel buat investigasi di kepolisian. mending jurnalis mendidik masyarakat lebih hati-hati dalam segala hal melalui laporan investigatifnya. kok jadi dua kepribadian, aku pun bingung. apa maksudnya kalo dia lagi tugas terus kepribadiannya jurnalis, kalo lagi leyeh-leyeh dirumah berarti kepribadiannya lain? hehehe mending kepribadian itu satu aja deh ya. dua kepribadian itu kedengaran aneh, kalo saya denger kata-kata itu langsung terbersit alter-ego.hihihi

Rabu, 05 Oktober 2011

[cool bands] wienners (japan)


ini band yang menurutku keren banget dari jepang: Wienners. basic musiknya bisa jadi ska-punk, kenapa aku bilang bisa jadi, karena emang genrenya susah di-identifikasi. campuran ska-punk yang ceria dengan bumbu punk rock menggunakan beat dan chord ala hardcore punk. jauh dari roots ska punk, band ini didominasi alat musik synthsizer di seluruh lagunya. suara yang dihasilkan synth dan sampler memberi kesan manis di lagu-lagunya yang up-tempo, namun sama sekali ga ada kesan manja. ditambah lagi, warna musiknya Jepang banget. beda dengan band-band yang juga pake synthsizer, band ini lebih kencang dengan stage act yang liar, terkesan band yang nakal. lirik lagunya pakai bahasa Jepang campuran Inggris seperti band Jepang pada umumnya. kurang bisa dimengerti liriknya bercerita tentang apa.


semua personilnya kecuali drummer bisa menyanyi, dan karakter vokal mereka beda-beda. sangat bervariasi dan keren. lebih lagi pemain keyboard synth dan sampler mereka adalah seorang cewe. mantap!


lebih lengkap langsung aja kesini

Selasa, 04 Oktober 2011

[random] prioritas

21 tahun, semester 7, dan kuliah belum selesai. pengen kerja sambil galau di twitter "kapan ya ak ga ngerepotin ortu?" Ehem... apa sih esensinya kalo kita ingin tidak merepotkan orang tua? pasti orang tua kita repotlah. repot cari duit capek-capek mikirin arahan buat kita yang segera akan dilepas. kita masih belum dewasa untuk berpikir "aku pingin orang tua ga repot" karena kita pasti tidak akan menambah kerepotan ortu kita kalo yang kita lakukan hanya belajar dan segera menyelesaikan kuliah.

kita harus tau skala prioritas lah. dengan ga ngecewain orang tua dalam urusan kuliah aja itu udah buat ortu seneng, harusnya hal itu yang jadi prioritas utama. kalo lebih dulu berpikir "kapan ya orang tuaku biar ga repot-repot ngeluarin banyak duit" dan semacamnya, gak masalah! tapi kasih aja jaminan ke ortumu kalau hal itu ga ganggu prioritas utama. 

berdasar pengamatan, mahasiswa-mahasiswa yang pengen kerja adalah mahasiswa yang tidak ingin memberatkan ortu, bener. memberatkan ortu karena sifatnya yang konsumtif. pengen barang ini, pengen barang itu. pengen ini itu. harusnya sifatnya lah yang di rem, kok malah mempermasalahkan kerepotan orang tua. bilang aja uang saku yang dikasi ortu jaman sekarang ga relevan sama biaya untuk memuaskan sifat konsumtif. hehehe

tulisan ini ga berlaku buat temen-temen yang keluar dari rumah dan menjalani hidup diluar orang tua semenjak remaja, dan temen-temen yang memang punya kewajiban untuk bekerja sebagai tulang punggung keluarga. 

meskipun postingan ini asertif dan mudah dipatahkan tapi aku ga menggeneralkan semua orang di umur segitu skala prioritasnya kacau lah ya. karena skala prioritas itu luas banget, bertambah luas seiring dewasanya pemikiran seseorang. seperti prioritasku sekarang, aku pengen lebih banyak bersosialisasi sama orang dengan berbagai macam latar belakang, dan belajar menyampaikan pendapat secara objektif, kuliah nomer dua. hihihi padahal di area kampus kita paling banyak ketemu orang dengan banyak perbedaan latar belakang, dan potensi konfliknya besar. disitulah arena belajar yang sebenarnya, bukan semata-mata mengejar "materi".

Rabu, 28 September 2011

[random] konvergen

kebetulan aku dirumah pakai jasa TV kabel. beberapa hari terakhir ada yang beda dari channelnya, karena SunTV berubah nama jadi Sindo TV. Sun Tv bukan tv yang airing secara nasional. kalo ga salah hanya bisa di akses di area jabodetabek aja. stasiun tv ini lumayan dikenal dengan artis talkshownya tante Chantal Concetta. yang aku lihat disini, nama Sun TV berubah jadi Sindo TV yang merupakan  nama harian/koran dibawah naungan MNC. belakangan kita tau ada Kompas TV yang merupakan pelebaran sayap dari sebuah surat kabar. rupanya Sindo juga ga mau kalah dengan bikin stasiun TV. padahal sebelumnya sindo atau Seputar Indonesia adalah sebuah news program yang tayang tiap hari di RCTI.

dengan adanya Sindo Tv itu bisa dilihat dampak dari konvergensi media, yang menuntut satu media punya fungsi lebih dari satu fungsinya yang utama. lebih mudahnya, awalnya cuma koran sekarang udah punya website online bahkan stasiun tv sendiri. positif karena akan lebih fokus ke kebutuhan konsumen media.

aku pernah sesekali denger sebuah quote yang bunyinya "jika kau ingin menguasai suatu negara, maka kuasailah medianya" merujuk pada hal tsb, kita akan ingat satu nama yakni Harry Tanu sebagai pemilik MNC group yang bisa dilihat sebagai penguasa media di Indonesia, termasuk Sindo TV tadi. berbeda dengan Surya Paloh maupun Ical Bakri yang punya sebuah "kepentingan" dibalik gaya penyampaian berita di MetroTV maupun tvOne, Harry Tanu mungkin ingin "menguasai" seluruh segmentasi masyarakat melalui berbagai macam media yang dimilikinya. IMO 90% media di Indonesia Harry Tanu yang punya. dia menjaring hampir seluruh konsumen dan customer media yang ada di negara kita. dengan kata lain, dia menggunakan media sebagai ladang "profit". dari televisi, surat kabar, tabloid remaja anak ibu-ibu, radio anak muda sampai website online dibawahi oleh MNC. bahkan stasiun televisi satelit berlangganan ternama di Indonesia: Indovision, juga dibawahi MNC. 

dengan bermodalkan punya banyak media, menguasai publik itu mudah. tinggal lihat apa tujuannya. jika profit, tinggal buat apa yang disukai publik, dan uang akan masuk melalui customer media kita. bisa dibayangkan banyaknya duit yang masuk ke kantong mas Harry, karena terbukti medianya banyak disukai.

fenomena ini cuma aku lihat dari layer luar aja. semoga konvergensi media ini ga semata-mata hanya memperhitungkan untung, tapi juga moral bangsa yang harus dibenahi lewat tontonan. jangan publik yang harus jadi korban karena tontonan yang ga mendidik, tapi menguntungkan pemilik media.

Selasa, 27 September 2011

[random] geblek

sebuah cerita, saya adalah mahasiswa komunikasi di PTN papan atas kota Malang. saya angkatan 2008, dan saya mempunyai pandangan bahwa adik tingkat jurusan saya yang masuk tahun 2010 adalah angkatan yang geblek. ada beberapa sebab yang buat saya berkata seperti itu. 

pertama, jika berargumen terkesan menjatuhkan, debat kusir dan ingin kita mengikuti apa argumen dia. tapi tidak punya dasar dalam mengeluarkan argumen. mungkin ini fase yang dialami hampir semua mahasiswa baru, masih suka debat. bisa dimaklumi, dan kita dulu mungkin pernah kaya gitu. kenapa saya katakan geblek ya karena masih ga mau fleksibel. kita dulu juga geblek pastinya, lambat laun pasti ada progresnya jadi lebih baik.

kedua, kurang menghargai orang lain. ambil contoh saya pernah mengikuti suatu seminar ESQ di kampus, dengan mayoritas peserta anak 2010. karena hall untuk menggelar seminar ga cukup, sebagian dipindah di kelas terdekat. situasi di kelas tsb chaos. mayoritas anak ngobrol, sibuk dengan gadget, telepon, bahkan ada beberapa anak yang main uno di depan kelas dengan membentuk posisi duduk melingkar, di depan kelas. WOY! di depan kelas main uno? itu udah menunjukkan kegeblekan yang mentok, udah ga bisa lebih geblek lagi. itu sedang ada seminar, setidaknya hargai pemateri dengan duduk tenang dan diam. kegiatan lain asal tidak mengganggu bisa dimaklumi asal gak mengganggu banget seperti "semua duduk manis di bangku masing-masing dan beberapa anak duduk melingkar di depan kelas sambil main uno" geblek.

ketiga, singkat cerita disebuah kelas yang mayoritas isinya 2010, seorang dosen ingin ada koordinator kelas untuk mendistribusikan materi kuliah. lalu anak 2010 menunjuk anak 2008 yang minoritas dan tidak ada yang mau jadi koordinator kelas. hahaha ini hal yang sangat sepele tapi sangat geblek. ya sebagai mahasiswa baru tahun kemaren, mahasiswa komunikasi pula, kenapa ga mau show off sebagai mahasiswa komunikasi yang responsible? yaemang gak masalah lah kalo yang jadi koordinator kelas anak 2008, tapi anak 2010 semakin keliatan aja dong gebleknya.

itu segelintir cerita dan akan saya akhiri kerandomannya dengan sebuah kata-kata:

"Tentu saja saya tidak lebih geblek dengan terlalu cepat menggeneralisasikan angkatan 2010 adalah angkatan yang geblek, pasti banyak lah yang pinter, yang kritis. semuanya emang butuh progres."

sabar aja sampe kita liat progresnya muncul buat modal bersosialisasi di masyarakat suatu hari nanti.

[random] jangan baca judulnya

katanya kedewasaan ga bisa dinilai dari umur. tapi umur lebih tua kok banyak yang jadi sok dewasa? masa gara-gara umur tua aja semua orang harus dimudakan. dalam konteks apapun. semakin modern, semakin budaya kita termakan budaya barat dan modernisasi, dalam hal apapun kita bakalan makin ga kenal yang namanya umur. ga harus lebih tua yang lebih tau segalanya. aku mewakili kaum muda kaum yang pengen lebih bersuara tanpa pembatas.

mungkin ada kepuasan tersendiri dalam komunikasi kelompok kecil, jika salah satu ada yang  lebih mendominasi dalam berkomunikasi. tapi yang ga dominan itu pasti jadi minder. ada sih teorinya tentang kalo ada yang superior pasti ada yang inferior, dan di  dunia kerja kalo kita merasa harus mendomninasi dalam sebuah komunikasi kita pasti dibuang.

kebiasaan kaya gini harus ditinggakan. kenapa aku harus hidup di jaman yang segalanya masih dalam masa transisi, semua masih setengah-setengah. demokrasi, pembenahan sistem apapun, dan terutama mindset dan mental kita masih setengah-setengah. yaah masih mengusung budaya timur lah, tapi mereka yang mau meninggalkan budaya timur dan menyongsong modernisasi mental malah kebablasan. termasuk soal yang lebih tua harus yang "lebih". di lingkungan universitas masih ada junior senior, yang mungkin latar belakang tsb bisa terbawa ke ranah apapun. bersyukur saya berada di lingkungan yang fleksibel, meskipun praktek macam itu juga masih banyak.

kita hidup masih dalam budaya yang ga menghargai freedom speech. mungkin sebagian besar pekerjaan memang masih mengutamakan bungkus dari pada substansi, dan memang ada yang ga bisa ditinggalin. kita ga bisa nolak hal yang udah jadi sebuah "budaya" tersebut dengan idealisme macam "anti pencitraan" dsb, kita hanya lebih baik berpikiran fleksibel, daripada punya pemikiran saklek kolot dan konservatif tetang "melihat bungkus".

kalo bisa menunjuk satu tempat yang lumayan merepresentasikan kehidupan dengan "mental" yang modern di Indonesia, saya rasa baru di ibukota kita dimana kita lebih bisa dilihat sebagai manusia yang punya "hak".

Sabtu, 24 September 2011

[film] Confessions (2010)

film dengan judul asli kokuhaku ini  adalah salah satu film yang top dari negeri Jepang. bagi yang suka dorama, pemain utama cewenya ini (Takako Matsu) sempet main di dorama Long Vacation sama Kimura Takuya dll.  film ini ga recommend sama sekali buat yang suka film-film dengan tema menghibur, karena ini film yang genrenya psychological thriller. film yang ceritanya tentang seorang ibu yang pengen balas dendam atas kematian anak perempuannya yang masih kecil. film yang sama sekali ga ada tokoh protagonisnya, jahat semua dan sadis. 

dari segi cerita ini bagus banget. alurnya ga monoton. kekurangannya ada pada penokohannya yang kurang make sense. logika filmnya ga masuk gitu. karena selain tokoh utama ibu itu, beberapa tokoh utamanya adalah seorang anak kecil. tapi dengan planting info yang sangat baik, kita akan tetep nyaman kok nonton filmnya. film ini dikritik karena tokohnya yang overacting, karena emang ada beberapa scene yang agak aneh dan lebay. maklum genrenya aja psychological thriller, ya harus ada processes of the mind buat resolve the conflict gitu, dan semua hal tersirat jadi ga gitu aja ditampilkan. kita emang harus "mikir", ga cuma ambil dari layer luar aja. meh

dari segi teknis film ini juaranya. sebagian besar pake teknik slow motion (sempet bingung dengan digunakannya teknik ini) dan emang penggunaan teknik ini banyak banget dikritik, karena ga menghasilkan impact apa-apa katanya. tapi jelas menambah kesan dramatisnya jadi luar biasa. tone warna yang galau (banyak pake unsur item, putih, abu-abu) langit yang gak flat, dan tembakan lighting yang gak biasa bikin kesan film ini emang galau. apalagi ada soundtrack dari Radiohead yang nambahin kesan galaunya. meskipun di kritik karena jadi kelihatan sok artsy gitu. intinya film ini juara banget di teknisnya tapi cerita juga ga kalah sama teknisnya. (8,5/10)

Jumat, 23 September 2011

[random] mental katanya...

orang indonesia ini kasian....dari kecil udah dibudayakan buat takut salah. dari jaman SD, kalo telat masuk sekolah langsung di jemur, lebih parah dikasih hukuman fisik macem push up dll. esensinya apa gitu, displin? pengen disiplin kok ga benahi mental dulu?? harusnya semua guru SD itu kuliah psikologi dulu. anak kecil kan otaknya lagi berkembang kok malah dijejali sama hal yang sifatnya traumatis?? dampaknya long term. kalo kuliah telat, malah bolos..jadi kebudaya untuk disuruh juga..jadi ga responsif, karena emang dari kita SD sampe SMA kerjanya diperintah guru terus, di"gurui" sama bapak ibu guru kita. guru yang paling berkuasa dan kita sebagai siswa harus memperhatikan. ga ada kesempatan buat mengekspresikan diri.

nah kalo udah tua-tua gini, udah keluar dari fase ABG yang masih labil, karakter udah kebentuk. mau dibentuk lagi udah susah. hal-hal macam itu tadi udah kebentuk jadi persepsi...ya pantes masalah bangsa kita banyak....lah mental bangsanya aja kaya gitu, takut salah dan lebih milih diem gitu. tapi jaman sekarang pendidikan udah bagus lah ya. pemikiran guru-guru di sekolah dan orang tua udah mulai modern. ga konservatif yang sok mengedepankan disiplin. buat long term 20 taun ke depan bagus lah bangsa kita ini. cuma yang jadi masalah sekarang tayangan TV kita yang ga mendidik. hmmm masalah konten TV kapan-kapan aja di posting, dan saya nyatakan kerandoman posting ini akan segera saya akhiri!!!!