Minggu, 21 Juli 2013

#RamadhanBercerita Day 10: TV Minggu Pagi

kalo hari minggu kalian nonton apa?

kita sebagai manusia yang hidup di era late 90's, melalui TV kita selalu menikmati segala keceriaan hari minggu. mulai dari kartun, acara anak-anak, sampai iklan-iklannya. beberapa tahun belakangan, entah mengapa ga ada komitmen dari media-media elektronik di Indonesia untuk memberikan hiburan pada anak-anak kecil Indonesia. sekarang entah siapa yang dihibur di hari minggu. apa media tidak terlalu pintar sehingga ga bisa menentukan siapa yang harus dihibur di minggu pagi, sehingga acara pagi di hari minggu sama dengan hari-hari lainnya. tahukah mereka kalo anak kecil itu punya kesempatan lebih untuk nonton TV itu hari minggu? tahukah mereka dampak long term yang didapat jika anak-anak terlalu banyak dijejali tayangan yang tidak sesuai umur di masa bermainnya?

tapi kita sudah merasakan dampak itu sebenarnya. anak-anak jaman sekaran menjadi dewasa sebelum waktunya, dan hal tersebut jadi ladang minyak buat sebagian orang. seperti lingkaran setan. 
sebagai gambaran: Coboy Junior yang masih anak-anak menyanyikan lagu tentang cinta, dan berhasil. mengapa berhasil? karena orang yang punya ide tentang Coboy Junior memahami jika anak jaman sekarang sudah mengerti sedikit-sedikit (bahkan banyak) tentang apa itu cinta. tidak heran Coboy Junior meledak. jika Coboy Junior berada di 10 hingga 14 tahun yang lalu, mungkin Coboy Junior tidak akan meledak. karena anak kecil jaman dulu hanya mengerti soal cinta orang tua, sahabat, atau cinta Rosul. ini hanya dibedakan kecanggihan teknologi jaman sekarang dan apa yang mereka tonton jaman sekarang. jika anak jaman dahulu menonton Power Rangers, anak jaman sekarang mungkin menonton Boyband dan Girlband, padahal Boyband dan Girlband Indonesia ga begitu bagus juga. jika anak jaman dahulu menonton Tralala-Trilili, anak-anak jaman sekarang dipaksa nonton Little Miss Indonesia

padahal kalau menurut saya, Little Miss Indonesia adalah sekumpulan orang tua materialistis yang menganggap anaknya yang bertingkah menjijikkan itu bisa menghasilkan uang. jika anak kecil tersebut sudah dapat uang, apa mereka menikmatinya? yang diketahui anak kecil mungkin hanya main PlayStation dan beli Chiki satu kardus. selebihnya, duit milik orang tua.

semua era ini dipengaruhi tontonan hari minggu yang mulai hilang. saya ga membayangkan 20 tahun lagi tayangan hari minggu jadi seperti apa. mungkin Dahsyat dan Little Miss Indonesia tayang 2x sehari, mungkin sinetron naga tayang setiap hari, dan mungkin juga Eat Bulaga Indonesia tayang 24 jam sehari.

belum banyak hal yang bisa kita lakukan, kita hanya bisa menunggu revolusi tayangan untuk anak lahir di Indonesia, karena kita ga bisa memberikan TV kabel kepada setiap rumah yang memiliki anak di negara ini. kita mungkin hanya berkhayal someone who comes up with "acara musik pagi di hari minggu" idea should be killed.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar